Enggak semua kopi itu pahit. Kamu bisa menikmati manisnya kopi di coffee shop Klinik Kopi. Uniknya, di sana enggak ada campuran gula, krim, atau susu. Kopi yang disajikan betul-betul kopi tanpa campuran apa-apa. Yah, kalau ada juga air. Cuma air dan kopi, tapi bisa menciptakan rasa manis dan aroma yang khas.

Lokasi Kinik Kopi emang enggak berada persis di tepi jalan besar. Jadi buat pengunjung dari luar Yogyakarta yang baru dateng mungkin agak kebingungan. Soalnya letaknya ada di Jl. Kaliurang KM 7.5, Ngaglik, Kabupaten Sleman. Perlu masuk ke gang-gang baru deh ketemu lokasinya.

Meski lokasinya berada lumayan berjarak dengan jalan raya, tetapi pelanggan yang dateng enggak sedikit. Malah sampai ngantre. Tapi mereka tetep rela nunggu. Sampai-sampai ngalahin kedai-kedai kopi yang berderet-deret di sepanjang jalan. Hebat juga, kan?

Ngopi di coffee shop ini akan memberimu pengalaman yang berbeda. Kopi yang disediakan bukanlah sachet-an maupun kopi impor. Misi Klinik Kopi sederhana. Kopi dalam negeri pun enggak kalah nikmat daripada kopi impor. Asalkan cara pemetikan dan pemrosesan kopinya bener.

Kalau kamu pengen nongkrong ke Klinik Kopi bisa ajak sahabat buat nongkrong bareng. Di sana kamu akan disuguhi menu kopi yang berbeda. Kebanyakan pelanggan yang dateng enggak merokok sambil ngopi. Meskipun aslinya pecandu kopi kelas militan. Soalnya kopi di Klinik Kopi bisa menyerap kemantapan dari sebatang rokok.

Seperti yang dibilang oleh Pepeng, pemilik Klinik Kopi. Dia bilang dengan santai kalau masih banyak para petani kopi yang perlu diedukasi. Soalnya kalau kopi cuma dijual begitu aja maka keuntungannya juga minim. Berbeda dengan yang telah melalui pemrosesan yang tepat.

Demi mengangkat harkat dan martabat petani kopi dalam negeri, Pepeng pun hanya menggunakan kopi dalam negeri. Terutama yang terpusat di Sumatera Barat dan Papua. Soalnya kedua daerah itu bisa menghasilkan kopi dengan kenikmatan yang maksimal. Selama ini produk kopi yang disajikan oleh Pepeng itu kopi arabika.

Harga per cangkir atau gelas tergolong murah untuk seukuran kopi manis tanpa gula dan susu ini. Kalau mau dibawa pulang kopinya juga boleh. Asalkan tahu cara penyajian seperti yang dilakukan oleh Pepeng. Kamu juga bisa pesan hasil racikan Pepeng via online. Keren.

Lebih keren lagi, kamu enggak cuma dateng ke Klinik Kopi, duduk, minum, setelah itu kelar urusan. Enggak. Enggak kayak gitu. Pepeng ngaku kalau dirinya itu bukan barista. Sesuai tema Klinik Kopi, maka ia pun berperan sebagai story teller. Tahu kan story teller itu apa? Pencerita. Yup!

Pepeng dengan sukarela akan membagikan pengetahuan tentang kopi pada setiap pelanggan. Mulai dari cara pengambilan kopi, roasting (sangrai), hingga penyajian. Semuanya lengkap. Kamu bisa nanya kalau ada yang belum jelas. Jadi pas pulang, kamu masih terkenang kopinya sekaligus dapet ilmu gratis. Enak, to?

Klinik Kopi pernah juga lho jadi lokasi syuting film AADC2 (Ada Apa Dengan Cinta). Alasan kenapa dipilih oleh Mira Lesmana dan Riri Riza karena punya sisi keunikan. Kalau enggak unik ngapain dipilih. Iya, kan? Meskipun Klinik Kopi dapat kehormatan lewat film itu, enggak berpengaruh ke kualitas kopinya.

Kalau kamu belum pernah nyoba kopi manis tanpa gula bisa tuh nongkrong di Klinik Kopi. Kata Pepeng, kopi yang diproses dengan benar itu bisa mengeluarkan aroma dan sisi manisnya. Kamu bisa belajar banyak darinya. Atau kalau cuma mau sekedar nongkrong dan hepi-hepi di sana juga boleh.

By admin