Yang namanya kehidupan di dunia hanyalah sementara, sekedar permainan dan senda gurau saja. Semua manusia mulai dari Nabi Adam hingga manusia yang dilahirkan terakhir akan kembali ke kampung akhirat yang abadi.
Sedangkan tempat kembali ke kampung akhirat itu ada dua, yakni daarus salam (tempat yang damai) atau surga dan darul bawaar (lembah kebinasaan) atau neraka.
Kita sebagai manusia tentunya mengharapkan supaya bisa pulang ke kampung akhirat itu kembalinya ke daarus salam atau surga yang penuh dengan kenikmatan.
Nah, untuk meraih kenikmatan tersebut Allah subhana wa ta’ala mengingatkan orang yang beriman untuk mempersiapkan diri menuju akhirat kelak.
Allah subhana wa ta’ala berfirman :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr : 18).
Sebaik-baik bekal dan persiapan untuk pulang ke kampung akhirat adalah ketakwaan. Dengan ketakwaan tersebut, amal seseorang akan terpelihara agar senantiasa berda dalam keikhlasan dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla yang dicontohkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah subhana wa ta’ala berfirman :
Artinya : “Berbekalah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku. Hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah : 197).
Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam pun menyatakan bahwa faktor tebesar yang menyebabkan seseorang masuk surga adalah ketakwaannya kepada Allah subhana wa ta’ala dan budi pekerti yang baik.
Dari Abu Hurairah, ia berkata” Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang sesuatu yang banyak memasukkan manusia ke dalam surga? Beliau menjawab.”Takwa kepada allah dan budi pekerti yang baik.” Beliau juga ditanya tentang sesuatu yang banyak memasukkan manisa manusia ke dalam neraka? Beliau menjawab,”Mulut dan kemaluan.” (HR. At-Tirmidzi).
Doa sakaratul maut
Selain bertakwa dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi larangan Allah, salah satu persiapan bekal ke akhirat adalah membaca doa sakaratul maut. Ada beberapa doa sakaratul yang dicontohkan oleh Nabi.
Siti Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Aku tak percaya bahwa rasa sakit saat ajal seseorang yang lain lebih ringan daripada rasa sakit saat kematian Rasulullah seperti kusaksikan”
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam berdoa :
“Ya Allah Tuhanku, sesungguhnya Engkau mengambil nyawa dari ruas sendi, tulang belulang bahkan dari ujung jari. Ya Allah Tuhanku, mudahkanlah kematian itu untukku.”
Dari Siti Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau menceritakan :
“Aku melihat Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam ketika menjelang kewafatannya, sedangkan di hadapan beliau terdapat sebuah wadah berisikan air. Beliau memasukkan tangannya ke dalam wadah itu, kemudian mengusap wajahnya dengan air lalu berdoa, “Ya Allah, tolonglah daku dalam menghadapi rasa sakit kematian dan sakaratul maut.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Berikut doanya :
Allahumma a’inni ‘alaa ghamaraatil mauti wa sakaraaratil mauti.
Artinya : “Ya Allah, tolonglah daku dalam menghadapi rasa sakit kematian dan sakaratul maut.”
Dari Siti Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau menceritakan :
“Aku pernah mendengar Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam berdoa seraya menyandarkan (kepalanya) kepadaku. “Ya Allah, ampunilah daku, rahmatilah daku, dan himpunlah daku dalam rifqul a’ala” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berikut doanya :
Allahummaghfirlii warhamnii wa alhiqnii birrafiiqil a’ala
Artinya : ““Ya Allah, ampunilah daku, rahmatilah daku, dan himpunlah daku dalam rifqul a’ala